Minggu, 08 Maret 2009
Tugas RPL (teori ant colony)
TEORI ANT COLONY

Koloni semut telah diketahui mampu untuk menemukan jalur terpendek dari sarang mereka menuju ke sumber makanan dan kembali lagi. Hal ini telah diamati bahwa pada saat semut berjalan, ia meninggalkan sejumlah informasi, disebut pheromone, di tempat yang dilaluinya dan menandai jalur tersebut. Dengan perantara pheromone inilah terjadi komunikasi tidak langsung dan juga pertukaran informasi antar semut selagi membangun suatu solusi. Bentuk komunikasi tidak langsung yang diperlihatkan oleh semut ini disebut stigmergy

Ant System merupakan suatu metodologi yang dikemukakan pada tahun 1991 oleh Marco Dorigo, yang juga dikenal dengan Ant Colony Optimization (ACO). ACO merupakan suatu algoritma yang mengambil inspirasi dari riset atas perilaku semut riil yang di dalamnya terdapat sekumpulan semut buatan, dinamai ants, yang bekerja sama untuk mencari solusi terhadap suatu masalah optimisasi.

Ant system telah diterapkan di banyak permasalahan optimisasi kombinatorial, sebagai contoh traveling salesman problem (TSP), quadratic assignment problem, jobscheduling, vehicle routing, graph coloring, network routing [Dorigo, Di Caro, dan Gambardella]. sistem ini dinamai dengan Ant System (AS) dan algoritma yang diperkenalkan ini disebut algoritma ant [Dorigo, Maniezzo, dan Colorni].

ACS bekerja sebagai berikut:
Pertama kali, sejumlah m ants ditempatkan pada sejumlah n kota berdasarkan beberapa aturan inisialisasi (misalnya, secara acak). Setiap semut membuat sebuah tur (yaitu, sebuah solusi TSP yang mungkin) dengan menerapkan sebuah aturan transisi status secara berulang kali. Selagi membangun turnya, seekor semut juga memodifikasi jumlah pheromone pada ruas-ruas yang dikunjunginya dengan menerapkan aturan pembaruan pheromone lokal yang telah disebutkan tadi. Setelah semua ants mengakhiri tur mereka, jumlah pheromone yang ada pada ruas-ruas dimodifikasi kembali (dengan menerapkan aturan pembaruan pheromone global). Seperti yang terjadi pada ant system, dalam membuat tur, ants ‘dipandu’ oleh informasi heuristik (mereka lebih memilih ruas-ruas yang pendek) dan oleh informasi pheromone: Sebuah ruas dengan jumlah pheromone yang tinggi merupakan pilihan yang sangat diinginkan. Kedua aturan pembaruan pheromone itu dirancang agar ants cenderung untuk memberi lebih banyak pheromone pada ruas-ruas yang harus mereka lewati.

Artikel ini merupakan hasil editan yang diambil dari http://paper.abmutiara.info/Ant%20Colony%20System/paper_J_GND_2005_3doc.pdf.
posted by edwarblog @ 19.20  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
 
About Me

Name: edwarblog
Home: Purwakarta, Jawa barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Template by
Blogger templates
   
� Copyright by edwarblog 2009 All Right Reserved
Informasi disini berisi tentang kumpulan tugas perkuliahan. Blog ini digunakan untuk tujuan pendidikan,
Gunakan segala bentuk informasi disini secara tepat guna. Web Blog Azuwir